MENU DAN FILOSOFI TUMPENG NASI KUNING

 MENU DAN FILOSOFI TUMPENG NASI KUNING

Tumpeng adalah tidak benar satu bentuk penyajian makanan khas Jawa. Dalam tumpeng terkandung lebih dari satu menu makanan, tapi yang benar-benar identik adalah nasi kuning. Walaupun begitu, tumpeng nasi kuning hanya tidak benar satu berasal dari model tumpeng itu sendiri. 

Menu Tumpeng dan Filosofinya 

Sebagai tidak benar satu model tumpeng, tumpeng nasi kuning miliki filosofi tersendiri. Filosofi tumpeng nasi kuning adalah kekayaan dan ethical yang luhur. Oleh gara-gara itu, tumpeng bersama nasi kuning ini biasa dihidangkan kala acara syukuran yang bersifat kebahagiaan seperti kelahiran, tunangan, atau pernikahan, dan sebagainya. 

Dalam tumpeng memuat nasi kuning, terkandung lebih dari satu lauk yang terhitung miliki filosofi tersendiri. Berikut ini adalah lebih dari satu gambaran berkenaan menu dan filosofi tumpeng nasi kuning. 

Nasi Kuning Berbentuk Kerucut 

Bentuk kerucut pada nasi tumpeng diakui sebagai perlambang hubungan pada manusia bersama Maha Pencipta yang ada di atas. Sementara itu, nasi kuning melambangkan kesejahteraan, rezeki yang melimpah, atau kekayaan. 

Ayam  tumpeng mini Jakarta

Ada 2 model menu ayam yang dihadirkan dalam nasi tumpeng. Yang paling sakral adalah ayam ingkung yang berbahan dasar ayam jago. Filosofi tumpeng nasi kuning dalam menu ingkung ini terbilang lumayan rumit. Ayam jantan yang digunakan adalah ayam tanpa kecacatan fisik dan telah raih umur tertentu. 

Ayam inkung dapat dimasak khusus dan dilipat khusus sehingga miliki bentuk yang terhitung mempunyai kandungan makna. Pengorbanan ayam jago sebagai ingkung terhitung miliki perlambang tersendiri. Beberapa perlambang berikut adalah seperti menjauhi kita berasal dari sifat-sifat ayam jago yang diakui suka berkokok atau mulai benar sendiri dan melalaikan komitmen pada anak dan istri. 

Selain ayam ingkung, ayam sebagai menu tumpeng nasi kuning terhitung dihadirkan dalam bermacam olahan. Menu ayam ini digunakan sebagai perwakilan lauk hewan darat. Menu ayam yang paling sederhana dan umum adalah ayam goreng.

Ikan 

Secara tradisional, ikan lele senantiasa dihadirkan dalam menu tumpeng nasi kuning. Ikan lele miliki lambang ketabahan, ketahanan atau keuletan model hidup, dan pembawaan yang bisa hidup di bermacam suasana dan tempat. 

Selain ikan lele, ikan teri terhitung kerap dihadirkan dalam menu nasi tumpeng. Ikan teri atau ikan petek yang hidup di laut dimaknai sebagai bentuk kebersamaan atau kerukunan sesuai pembawaan hidupnya di laut yang bergerombol. 

Ikan teri biasa dihidangkan bersama kacang yang digoreng atau disangrai atau pun dijadikan sebagai rempeyek. 

Telur Rebus 

Lauk lain yang terhitung tentu datang dalam nasi tumpeng adalah telur. Telur bisa diolah dalam bermacam bentuk, seperti telur balado sampai telur dadar. Namun, olahan tradisional telur dalam nasi tumpeng ini adalah telur rebus yang tidak dikupas kulitnya. 

Menyajikan telur rebus tanpa dikupas berikut miliki filosofi etos kerja yang terencana, perhitungan, teliti, dan diselesaikan bersama tuntas. Telur terhitung jadi perlambang bahwa manusia diciptakan dalam Fitrah yang sama. Segala perbedaan yang terjadi pada manusia adalah hasil berasal dari ketakwaan dan tingkah lakunya. 

Sayur-Sayuran 

Urap adalah olahan sayur yang harus dihadirkan dalam menu nasi tumpeng. Urap merupakan sayur-sayuran yang diberi bumbu kelapa parut. Kelapa parut berikut sudah pasti telah diolah sedemikian rupa sehingga menciptakan rasa yang khas. 

Sayur-sayuran yang dimasukkan ke dalam urap bisa berasal dari bermacam macam. Akan tetapi, secara filosofi, lebih dari satu sayuran yang ada dalam urap adalah sebagai berikut. 

Kangkung sebagai perlambang jinangkung atau melindungi. 

Bayam sebagai perlambang ayem atau tenang. 

Kecambah atau taoge sebagai perlambang tumbuh. 

Kacang panjang sebagai perlambang analisis yang jauh atau visioner. 

Bawang merah sebagai perlambang analisis yang matang berkenaan perihal baik dan perihal tidak baik berasal dari sesuatu. 

Cabai merah sebagai perlambang api yang memberi tambahan penerangan atau faedah bagi orang lain. 

Buah kluwih sebagai perlambang linuwih atau berkelimpahan. 

Bumbu parutan kelapa atau urap sebagai perlambang urip atau hidup yang bisa menghidupi. 

Itulah tadi gambaran berkenaan lebih dari satu menu pada tumpeng nasi kuning yang mempunyai kandungan filosofi. Kini telah ada bermacam nasi tumpeng bersama modifikasi menu. Modifikasi menu yang dilaksanakan bisa senantiasa menjaga filosofi ataupun mengatur selera menyantap.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mendapatkan Pekerjaan yang Anda Butuhkan Dengan Mencari Lowongan Kerja Secara Online

3 Tips Teratas Saat Menyewa Mobil atau Truk

Inovasi Celemek Custom: Kunci Identitas Unik Bisnis Anda